Tuesday, October 17, 2017

Daun-Kentut : mencegah, manfaat, mengobati, Brongkitis

Daun Kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)


Sinonim : = P. chinensis Hance. = P. foetida Auct. = P. foetida, Linn. = P. tomentosa, Bl.
Familia : Rubiaceae

Uraian :

Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat.
Untuk mengobati Brongkitis harus benar sesuai dengan penelitian para ahli berikut ini .


Uraian :
Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak berhadapan, bentuknya bundar telur sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 3-12,5 cm, lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut atau gundul, tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Mahkota bunga berwarna putih, bagian dalam tabung berwarna ungu gelap. Buah bulat, warnanya kuning, mengkilap, panjang 4-6 mm. Daun dimakan sebagai Ialab atau disayur. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.

Nama Lokal :
Kahitutan (Sunda), Kasembukan (Jawa), ; Bintaos, kasembhukan (Madura), Gumi siki (Ternate); Daun kentut, sembukan (Sumatera); Ji shi teng (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang usus (enteritis), Bronkhitis, Reumatik, tulang patah, keseleo; Kejang, perut kembung, Sakit kuning (hepatitis), disentri, batuk; Keracunan organic, Kencing tidak lancar, Luka benturan;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh herba atau akar.  Setelah dikumpulkan, dicuci Ialu dijemur, disimpan dalam tempat kering, untuk digunakan bila perlu.

KEGUNAAN:
· Kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan,  
  perut kembung.
- Rasa sakit pada luka, mata atau telinga.
· Bayi dengan gangguan penyerapan makanan, mainutrisi.
· Sakit kuning (icteric hepatitis), radang usus (enteritis), disentri.
· Bronkhitis, batuk (whooping cough).
· Rheumatism, luka akibat benturan, tulang patah (fraktur),   
  keseleo.
· Darah putih berkurang (leukopenia) akibat penyinaran (radiasi)
- Keracunan organic phosphorus pada produk pertanian.
- Kencing tidak lancar

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-60 g, rebus.
Pemakaian luar: Herba secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus, untuk diturapkan kebagian yang sakit atau herba secukupnya digodok, airnya untuk cuci.  Dipakai untuk pengobatan radang kulit (dermatitis), ekzema, luka, abses, bisul, borok pada kulit, gigitan ular berbisa.

CARA PEMAKAIAN:
1. Perut mules karena angin :  
    25 lembar daun dibuat sayur atau dikukus, makan sebagai lalab
    matang.  Untuk luarnya, daun dilayukan diatas api lalu diikatkan
    pada perut.

2. Mata terasa panas dan bengkak:
    Daun secukupnya dicuci bersih lalu direbus dengan air. Setelah
    mendidih diangkat, penderita didudukkan diatas uapnya.  Bila air
    sudah hangat, maka daunnya dibungkus dengan sepotong kain,
    letakkan diatas mata yang sakit sampai daun menjadi dingin, baru
    kompres tersebut diganti lagi.

3. Sakit lambung (gastritis), perut kembung, disentri :
    15-60 g daun segar dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur.
    Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2 sendok teh garam, aduk
    merata lalu disaring.  Minum sebelum makan.

4. Herpes zooster (cacar ular):
    Daun dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan sedikit
    air dan garam secukupnya, untuk dibalurkan disekitar gelembung-
    gelembung kecil dikulit.

5. Sariawan:
    1/6 genggam daun kentut, 1/5 genggam daun iler, 1/4 genggam
    daun saga, 1/5 genggam daun picisan, 1/4 genggam daun sembung,
    1/4 genggam pegagan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, 3/4
    sendok teh ketumbar, 1/2 jari rimpang lempuyang, 1/2 jari rimpang
    kunyit, 3/4 jari kayu manis, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-
    potong seperlunya.  Rebus dengan 4 1/2  gelas air bersih. sampai
    tersisa kira-kira setengahnya.  Setelah dingin disaring, dibagi untuk
    3 kali minum, habis dalam 1 hari.

6. Radang telinga tengah:
    1/2 genggam daun dicuci bersih lalu digiling halus.  Remas dengan
    1 sendok makan air garam, diperas dan disaring. Airnya dipakai
    untuk menetes anak telinga yang sakit.  Teteskan 4-6 kali sehari,
    setiap kali 3 tetes.

7. Ekzema, kulit gatal (pruritus), neurodermatitis:
    Batang dan daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus,
    tempelkan ketempat kelainan.

Catatan:
Sudah dibuat obat suntik. lnjeksi obat ini menimbulkan rasa sakit lokal. Minum herba ini menimbulkan rasa bau yang khas pada hawa napas dan kencing si pemakai.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa manis, lama-lama terasa sedikit pahit, netral. Anti rematik, penghilang rasa sakit (analgetik), peluruh kentut (karminatif, peluruh kencing, peluruh dahak (mucolytic), penambah napsu makan (stomakik), antibiotik, anti radang, obat batuk (antitussif, menghilangkan racun (detoksifikasi), obat cacing, pereda kejang. 

KANDUNGAN KIMIA: Batang dan daun mengandung: Asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, paederosid, paederosidic acid dan gama-sitosterol, arbutin, oleanolic acid dan minyak menguap.

           
           

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us

Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
           
           

Jamur-kayu : mencegah, manfaat, mengobati, Brongkitis

Jamur Kayu (Ganoderma lucidum (Leyss.ex Fr.) Karst.)


Sinonim :
Familia : Polyporaceae

Uraian :

Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan.
Untuk mengobati Brongkitis , penggunaannya harus benar dan sesuai dengan penelitian para Ahli berikut ini .


Uraian :
Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.

Nama Lokal :
Supa sinduk (Sunda).;


Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung, sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Badan buah. Setelah dikumpulkan, dicuci lalu dijemur.

KEGUNAAN:
- Badan terasa lemah (Neurasthenia), pusing.
- Rasa lemah akibat sakit lama.
- Sukar tidur (insomnia).
- Bronkhitis kronis, asthma, silicosis.
- Hepatitis.
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung koroner (Coronary heart disease).
- Kolesterol tinggi (hipercholesterolemia).
- Sakit lambung (gastritis).
- Tidak napsu makan (anoreksia).
- Rematik sendi (Rheumatic arthritis).
- Menunda ketuaan.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-15 g, rebus.
Pemakaian luar. Digunakan untuk pilek (Rhinitis).

CARA PEMAKAIAN:
1. Neurasthenia, sukar tidur, mimpi berlebihan:
    3-10 g jamur kayu direbus, minum.

2. Hepatitis kronis, sesak napas (asma bronkhial):
    1-2 g jamur kayu dibuat bubuk, seduh dengan air panas, minum
    setelah dingin. Lakukan 3 kali sehari.

3. Manguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh:
    Rebus 15 g ling zhi dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah
    sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan airnya
    ditambahkan 1 sendok makan madu. Aduk sampai rata, minum.
    Sehari 2 kali, tiap kali minum sebanyak 1 gelas.

CATATAN :
Ling-zhi adalah jamur yang dijual di toko obat dengan berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti kapsul, tablet, sirop, tincture atau suntikan.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasanya manis sedikit pahit, hangat, tidak beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif, obat batuk (antitusif dan menghilangkan sesak (anti-asthmatic). 

KANDUNGAN KIMIA: Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn).

           
           

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us

Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
           

Tanaman-Genje : mencegah, manfaat, mengobati, Brongkitis

Genje (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.)


Sinonim : C. fortunatum L., C. siphonanthus R. Br., C. lividum Lindl.
Familia : Verbenaceae

Uraian :

Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. 
Untuk  mengobati Brongkitis, harus benar dan sesuai dengan penelitian para Ahli berikut ini .


Uraian :
Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. Tumbuhan ini bisa ditemukan pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1-3 m ini batangnya bulat berwarna hijau, retak-retak membujur, tengahnya berongga, percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berkarang. Helaian daun bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua mengilap, panjang 7--15 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, bentuk payung, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota bentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, warnanya putih. Buah batu, bulat telur, warnanya cokelat. Biji bulat berwarna hitam.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Indonesia: biduyuk, ganja, memadatan (Jakarta). Sumatera: Ronggo dipo (Palembang). )awa: genje (Sunda), daun apiun, sekar petak (Jawa). NAMA ASING Chang guan jia mo li (C), glorybower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri indici Folium (daun genje), Clerodendri indici Radix (akar genje).


Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Rasanya pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang, pereda demam (antipiretik), pereda nyeri (analgesik), dan antibatuk (antitusif).

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN 
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, dan akarnya. Setelah dicuci, potong akar tipis-tipis, lalu jemur.

INDIKASI 
Daun dan akar genje digunakan untuk pengobatan: 

  • radang saluran kencing, radang kandung kencing, 
  • radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok, 
  • nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung, 
  • terkilir, memar, rematik, 
  • demam, influenzae, 
  • tuberkulosis paru, dan 
  • sesak napas (asma). 
CARA PEMAKAIAN: 
Untuk obat yang diminum, rebus 15--30 g daun atau akar genje kering, lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada tempat yang sakit, seperti keseleo, memar, reumatik, bisul, radang kulit bernanah, lalu balut. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Radang saluran kencing dan radang kandung kencing Sediakan daun genje dan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.) dalam bentuk bahan kering (masingmasing 30 g). Cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.Rebus ampasnya sekali lagi untuk diminum pada sore hari. Sesak napas Gulung daun genje kering (secukupnya), seperti cerutu. Bakar ujungnya, lalu isap. Demam pada anak Rebus akar genje kering (10-15 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh. Catatan: Clerodendron sama dengan Clerodendrum.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, dan akarnya. Setelah dicuci, potong akar tipis-tipis, lalu jemur.

INDIKASI
Daun dan akar genje digunakan untuk pengobatan:
-radang saluran kencing, radang kandung kencing,
-radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok,
-nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung,
-terkilir, memar, rematik,
-demam, influenzae,
-tuberkulosis paru, dan
-sesak napas (asma).



CARA PEMAKAIAN:
Untuk obat yang diminum, rebus 15--30 g daun atau akar genje kering, lalu minum airnya. 
Untuk pemakaian luar, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada tempat yang sakit, seperti keseleo, memar, reumatik, bisul, radang kulit bernanah, lalu balut.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Radang saluran kencing dan radang kandung kencing
Sediakan daun genje dan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.) dalam bentuk bahan kering (masingmasing 30 g). Cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.Rebus ampasnya sekali lagi untuk diminum pada sore hari.

Sesak napas
Gulung daun genje kering (secukupnya), seperti cerutu. Bakar ujungnya, lalu isap.

Demam pada anak
Rebus akar genje kering (10-15 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh.

Catatan:
Clerodendron sama dengan Clerodendrum.

Komposisi :
        Daun mengandung alkaloid, saponin, dan polifenol. Akar dan kulit batang mengandung saponin dan flavonoid. Akarnya juga mengandung polifenol.

           
           

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us

Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058