Daun Kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)
Sinonim :
= P. chinensis Hance. = P. foetida Auct. = P. foetida, Linn. = P. tomentosa, Bl.
Familia :
Rubiaceae
Uraian :
Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat.
Untuk mengobati Brongkitis harus benar sesuai dengan penelitian para ahli berikut ini .
Uraian :
Herba tahunan,
berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan
terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar
halaman sebagai tanaman obat dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi. Daun
tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak berhadapan, bentuknya bundar
telur sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujung
runcing, tepi rata, panjang 3-12,5 cm, lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut
atau gundul, tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga
majemuk tersusun dalam malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan.
Mahkota bunga berwarna putih, bagian dalam tabung berwarna ungu gelap. Buah
bulat, warnanya kuning, mengkilap, panjang 4-6 mm. Daun dimakan sebagai Ialab
atau disayur. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.
Nama Lokal :
Kahitutan (Sunda),
Kasembukan (Jawa), ; Bintaos, kasembhukan (Madura), Gumi siki (Ternate); Daun
kentut, sembukan (Sumatera); Ji shi teng (China).;
Penyakit Yang Dapat
Diobati :
Radang usus
(enteritis), Bronkhitis, Reumatik, tulang patah, keseleo; Kejang, perut
kembung, Sakit kuning (hepatitis), disentri, batuk; Keracunan organic, Kencing
tidak lancar, Luka benturan;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh herba atau
akar. Setelah dikumpulkan, dicuci Ialu
dijemur, disimpan dalam tempat kering, untuk digunakan bila perlu.
KEGUNAAN:
· Kejang (kolik)
kandung empedu dan saluran pencernaan,
perut kembung.
- Rasa sakit pada
luka, mata atau telinga.
· Bayi dengan
gangguan penyerapan makanan, mainutrisi.
· Sakit kuning
(icteric hepatitis), radang usus (enteritis), disentri.
· Bronkhitis, batuk
(whooping cough).
· Rheumatism, luka
akibat benturan, tulang patah (fraktur),
keseleo.
· Darah putih berkurang
(leukopenia) akibat penyinaran (radiasi)
- Keracunan organic
phosphorus pada produk pertanian.
- Kencing tidak
lancar
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-60 g,
rebus.
Pemakaian luar: Herba
secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus, untuk diturapkan kebagian yang
sakit atau herba secukupnya digodok, airnya untuk cuci. Dipakai untuk pengobatan radang kulit
(dermatitis), ekzema, luka, abses, bisul, borok pada kulit, gigitan ular
berbisa.
CARA PEMAKAIAN:
1. Perut mules karena
angin :
25 lembar daun dibuat sayur atau dikukus,
makan sebagai lalab
matang.
Untuk luarnya, daun dilayukan diatas api lalu diikatkan
pada perut.
2. Mata terasa panas
dan bengkak:
Daun secukupnya dicuci bersih lalu direbus
dengan air. Setelah
mendidih diangkat, penderita didudukkan
diatas uapnya. Bila air
sudah hangat, maka daunnya dibungkus dengan
sepotong kain,
letakkan diatas mata yang sakit sampai daun
menjadi dingin, baru
kompres tersebut diganti lagi.
3. Sakit lambung
(gastritis), perut kembung, disentri :
15-60 g daun segar dicuci lalu ditumbuk
sampai seperti bubur.
Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2
sendok teh garam, aduk
merata lalu disaring. Minum sebelum makan.
4. Herpes zooster
(cacar ular):
Daun dicuci lalu ditumbuk sampai seperti
bubur. Tambahkan sedikit
air dan garam secukupnya, untuk dibalurkan
disekitar gelembung-
gelembung kecil dikulit.
5. Sariawan:
1/6 genggam daun kentut, 1/5 genggam daun
iler, 1/4 genggam
daun saga, 1/5 genggam daun picisan, 1/4
genggam daun sembung,
1/4 genggam pegagan, 3/4 sendok teh adas,
3/4 jari pulosari, 3/4
sendok teh ketumbar, 1/2 jari rimpang
lempuyang, 1/2 jari rimpang
kunyit, 3/4 jari kayu manis, 3 jari gula
enau, dicuci dan dipotong-
potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih. sampai
tersisa kira-kira setengahnya. Setelah dingin disaring, dibagi untuk
3 kali minum, habis dalam 1 hari.
6. Radang telinga
tengah:
1/2 genggam daun dicuci bersih lalu
digiling halus. Remas dengan
1 sendok makan air garam, diperas dan
disaring. Airnya dipakai
untuk menetes anak telinga yang sakit. Teteskan 4-6 kali sehari,
setiap kali 3 tetes.
7. Ekzema, kulit
gatal (pruritus), neurodermatitis:
Batang dan daun segar secukupnya dicuci
bersih lalu digiling halus,
tempelkan ketempat kelainan.
Catatan:
Sudah dibuat obat
suntik. lnjeksi obat ini menimbulkan rasa sakit lokal. Minum herba ini
menimbulkan rasa bau yang khas pada hawa napas dan kencing si pemakai.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa manis, lama-lama terasa sedikit pahit, netral. Anti rematik, penghilang
rasa sakit (analgetik), peluruh kentut (karminatif, peluruh kencing, peluruh
dahak (mucolytic), penambah napsu makan (stomakik), antibiotik, anti radang,
obat batuk (antitussif, menghilangkan racun (detoksifikasi), obat cacing,
pereda kejang.
KANDUNGAN KIMIA: Batang dan daun mengandung: Asperuloside,
deacetylasperuloside, scandoside, paederosid, paederosidic acid dan
gama-sitosterol, arbutin, oleanolic acid dan minyak menguap.
Profil IPTEK | Site
Map | Contact Us
Copyright © 2005,
IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 -
Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109;
Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
No comments:
Post a Comment